Sejak lahirnya ilmu Psikologi abad 18, Psikologi Kepribadian menjadi sebuah topik bahasan yang penting sebab guna memahami manusia seutuhnya dibutuhkan konsep-konsep tentang Psikologi Kepribadian, antara lain :
* Dinamika pengaturan tingkah laku.
* Pola tingkah laku.
* Model tingkah laku.
* Perkembangan repetoir tingkah laku.
Lalu apa sebenarnya Kepribadian itu? Apakah kepribadian menurun atau hasil dari proses belajar? Kepribadian tunggal atau jamak?
Tidak ada tingkah laku yang terjadi begitu saja tanpa alasan, pasti ada faktor-faktor anteseden, sebab-musabab, pendorong, motivator, sasaran-tujuan, atau latar belakangnya.
Teori kepribadian tentu bukan hanya mendeskripsikan kejadian masa lalu dan sekarang, tetapi juga mampu meramalkan kejadian yang akan datang. Sifat prediktif dari teori kepribadian justru menjadi bukti bahwa konsep-konsep itu teruji kebenarannya.
Kepribadian mengacu pada tingkah laku yang ditampakkan kepada lingkungan sosial, kesan yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial.
Kepribadian adalah pola sifat dan karakteristik tertentu, yang relatif permanen pada perilaku seseorang (Feist & Feist, 2010).
Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman (Stern).
Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologik seseorang yang menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya (Allport).
Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik (berfikir, merasa dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat difahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologik saat itu (Maddy & Burt).
SEJARAH TEORI KEPRIBADIAN
1. Pra Ilmiah
Chirology (palmistry)
Astrology
Phisiognomi (wajah)
Phrenology (tengkorak)
2. Semi Ilmiah
Hipocrates-Galenus
Tipologi Kretchsmer
3. Ilmiah
Psikoanalisa
Behavior
Humanistik
PARADIGMA TEORI KEPRIBADIAN
1. Paradigma Psikoanalisis : Tradisi Klinik Psikiatri
Manusia adalah bagian dari dunia binatang dan manusia adalah bagian dari sistem enerji.
Sebagai binatang, manusia adalah organisme hidup yang membutuhkan enerji dan hidup berarti mampu mengelola enerji yang dimilikinya. Psikiatri memandang masalah kehidupan sebagai bagian dari masalah biologik, sehingga penyembuhannya dengan pendekatan farmakologis.
Kunci utama memahami manusia terletak pada instink-instink seksual dan agresi. Pada setiap tahap perkembangan menyediakan bagian tubuh tertentu yang menjadi pusat kenikmatan, juga adanya konflik yang mengganggu tercapainya kepuasan.
Teori ini pertama kali dikemukakan dan dikembangkan oleh Sigmund Freud. Banyak pakar yang selanjutnya memakai paradigma ini, seperti: C.G.Jung, A.Adler, Anna Freud, Karen Horney, Eric Fromm, dan H.S.Sulivan.
Deskripsi teori ini memungkinkan ditemukannya penyimpangan tingkah laku dan bagaimana mengatasinya.
Sebagian besar tokok Psikoanalis berlatar belakang medis, maka memandang gangguan perilaku sebagai penyakit. Terapis menggunakan teknik katarsis dan free association (asosiasi bebas) sebagai upaya untuk mengatasi gangguan.
2. Paradigma Traits
Bersumber pada pendekatan Eksperimen yang menolak definisi-definisi pendahulunya yang terlalu filsafati.
Paradigma ini memandang Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari kesadaran.
Kemunculan Strukturalisme dipandang tidak pragmatis dan metode introspeksi eksperimental terbukti kurang objektif, maka muncullah pemikiran baru bidang Psikologi seperti :
o Psikologi Fungsionalisme
Menolak arti penting penelitian elemen-elemen jiwa yang bersifat statis, dan menganggap dampak dari aktivitas mental lebih penting.
o Psikologi Gestalt
Pemahaman unsu-unsur kejiwaan sebagai suatu kesatuan, bukan sebagai bagian yang terpisah.
o Psikologi Behaviorisme
Menolak introspeksi sebagai metode dan mengembangkan metode observasi. Psikologi sebagai ilmu hanya membahas objek-objek yang dapat diamati. Karena kesadaran bukan hal yang dapat diamati, maka kesadaran bukan objek Psikologi.
Teori ini menguraikan tentang Habit, Ingatan, Berfikir, Motivasi, dan ilmu jiwa lainnya.
Manusia adalah kumpulan potensi-potensi, dan kepribadian adalah aktualisasi dari potensi-potensi itu, dan bagaimana potensi itu digunakan. Pemahaman dan pengukuran besarnya potensi yang dimiliki manusia menjadi ranah kajian Tradisi Psikologi Pengukuran. Tes Psikologi mengukur bagian aspek Psikologis yang nampak dominan sebagai aspek yang sudah difungsikan, juga aspek yang masih laten.
Manusia memiliki macam atau jenis potensi yang sama ketika dilahirkan, namun dengan tingkat kualitas yang berbeda-beda. Ketika potensi itu aktual dalam kepribadian, maka segeralah tampak bahwa tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama.
Paradigma traits membuat kategori-kategori, menempatkan orang dalam tipe-tipe tertentu dengan memilih unsur pembedan yang fungsional dan mengabaikan yang tidak perlu. Psikotes membantu mengidentifikasi perbedaan individu yang stabil dan bertahan lama.
3. Paradigma Kognitif
Gestalt adalah kesatuan, keseluruhan, pola, konfigurasi. Pengalaman yang dialami manusia selalu membentuk kesatuan, yang memiliki pola dan konfigurasi tertentu.
Max Wertheimer membangun teori gestal dari temuannya yang terkenal dengan phyphe-nomenon: ilusi bahwa kereta kita yang sedang diam terasa bergerak ketika kereta api disebelah kita bergerak. Ini adalah bukti bahwa pengalaman baru yang diterima,tidak langsung dipersepsikan apa adanya, tetapi digabung dengan pengalaman yang sebelumnya.
Fikiran dan keyakinan seseorang menjadi kunci memahami tingkah laku.
Persepsi adalah hasil kerja antara dunia (stimulus) dengan pemerhati (subjek).
Terapi kognitif berusaha mendorong orang mengubah keberadaannya di dunianya, mendorong orang untuk berfikir yang baik tentang dirinya sendiri, di samping mendorong orang memilih lingkungan yang pas dengan dirinya.
4. Paradigma Behavior
Paradigma ini memandang manusia sebagai makhluk mekanis.
Segala sesuatu terjadi karena adanya hubungan antara stimulus dan respon.
Perilaku manusia terbentuk sebagai hasil dari proses belajar. Manusia berinteraksi dengan lingkungannya dan bagaimana perilaku dapat berubah sebagai dampak dari interaksi itu.
Perubahan tingkah laku, apakah itu pengembangan tingkah laku yang lama atau perolehan tingkah laku baru, semuanya disebut belajar.
Pavlov, Skinner, dan Watson dalam berbagai eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap tingkah laku.
Faktor pendorong agar orang bersedia bertingkah laku mengikuti kemauan lingkungan, disebut reinforcement. Modifikasi perilaku pada paradigma behavioris tak lain adalah management reinforcement.
Beberapa Istilah :
Trait/ Ciri/ Sifat/ Karakter, sesuatu hal yang dibawa sejak lahir (nature).
Habit, kebiasaan yang dibentuk oleh lingkungan (nurture).
Temperamen, lebih mencakup aspek emosional dan biasanya pada bayi. Mencakup tiga hal, yakni easy, difficult, slow to worm up.
Kepribadian, wadahnya dari kesemua hal di atas, atau bagaimana penampakannya ke luar.
Apakah kepribadian dapat diubah/ berubah?
Ciri Utama Kepribadian:
* Kepribadian bersifat Umum
Kepribadian menunjuk pada sifat umum seseorang (fikiran, perilaku dan emosi) yang berpengaruh secara sistemik terhadap keseluruhan tingkah lakunya.
* Kepribadian bersifat Khas
Kepribadian dipakai untuk menjelaskan sifat individu yang membedakan dia dengan orang lain, semacam tanda tangan atau sidik jari psikologik, bagaimana individu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
* Kepribadian berjangka lama
Kepribadian dipakai untuk menggambarkan sifat individu yang awet, tidak mudah berubah sepanjang hayat. Kalau terjadi perubahan biasanya bersifat bertahap atau akibat merespon sesuatu kejadian yang luar biasa.
* Kepribadian bersifat Kesatuan
Kepribadian dipakai untuk memandang diri sebagai unit tunggal, struktur atau organisasi internal hipotetik yang membentuk kesatuan dan konsisten.
* Kepribadian dapat berfungsi baik atau buruk
Kepribadian adalah cara bagaimana orang berada di dunia. Apakah dia tampil dalam tampilan yang baik, kepribadian yang sehat dan kuat? Atau menyimpang.
Aplikasi Psikologi Kepribadian
Psikologi Industri
Psikologi Organisasi
Psikologi Permesinan
Psikologi Lingkungan
Psikologi Konsumen
Psikologi Klinis
Psikologi Pendidikan
Psikologi Kesehatan
Psikologi Komunitas
REFERENSI
Alwisol. 2007. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Boeree, G. 2005. Personality Theories. Terjemahan: Muzir, dkk. Yogyakarta: Primashopie.
Hall, C & Lindzey, G. 1995. Teori Sifat Behavioristik. Editor : A. Supratiknya. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Feist, J & Feist, G.J. 2010. Teori Kepribadian (Theories of Personality). Jakarta: Salemba Humanika.
Bismillah.. Semoga Blog ini dapat digunakan sebagai sarana belajar untuk menjadi lebih baik.. Jika ada masukan yang bermakna atau hanya sekedar coment, penulis akan sangat berterima kasih..
Apakah Blog yang Anda kunjungi saat ini cukup bermanfaat atau memberikan informasi baru bagi Anda?
W.E.L.C.O.M.E
Selamat datang... Semoga mendapatkan informasi atau suatu hal baru yang dapat memberikan pencerahan bagi kita semua.. Silahkan tinggalkan pesan atau komentar jika ada masukan atau hal yang dirasa kurang, guna kebaikan kami di masa datang.. Salam Hangat, Adib..
pak tolong donk jelaskan salah satu aplikasi psikologi kpribadian,
BalasHapus