Apakah Blog yang Anda kunjungi saat ini cukup bermanfaat atau memberikan informasi baru bagi Anda?

W.E.L.C.O.M.E

Selamat datang... Semoga mendapatkan informasi atau suatu hal baru yang dapat memberikan pencerahan bagi kita semua.. Silahkan tinggalkan pesan atau komentar jika ada masukan atau hal yang dirasa kurang, guna kebaikan kami di masa datang.. Salam Hangat, Adib..

Searching for...

Frankl


ORANG YANG MENGATASI DIRI
Viktor Frankl



Frankl adalah seorang psikiater yang pernah mengalami masa-masa sulit dalam sebuah pengasingan, hingga akhir ia menemukan sebuah arti dalam kehidupannya. Prinsipnya adalah bagaimana kita dapat menerima dan menemukan arti dari sebuah situasi yang kita tidak mungkin dapat mengubahnya.

Eksistensi manusia adalah bukan semata-mata nasib yang menantikan kita, tetapi cara bagaimana kita dapat menerima nasib itu.

Hidup adalah menderita, tetapi untuk menemukan suatu arti dalam penderitaan seseorang ialah tetap hidup.

Karya Frankl tentang pentingnya kemauan akan arti untuk eksistensi manusia, suatu sistem yang dinamakan logotherapy.


PENDEKATAN FRANKL TERHADAP KEPRIBADIAN

Frankl menekankan pentingnya kemauan akan arti.

Logotherapi berbicara tentang arti dari eksistensi manusia dan kebutuhan manusia akan arti, juga teknik-teknik terapeutis khusus untuk menemukan arti dalam kehidupan.

Awalnya logotherapy adalah suatu metode psikoterapi untuk menangani orang-orang yang kehidupannya kehilangan arti. Logotherapy lebih merupakan teknik daripada teori.

Teori tentang kodrat manusia, dibangun dalam tiga tiang yakni kebebasan kemauan, kemauan akan arti, dan arti kehidupan.

Frankl sangat menentang pendirian-pendirian dalam psikologi tentang kondisi manusia yang ditentukan oleh instink-instink biologis atau konflik-konflik masa kanak-kanak atau suatu kekuatan lain dari luar.

Meskipun kita tunduk kepada kondisi-kondisi dari luar yang mempengaruhi kehidupan kita, namun kita bebas memilih reaksi kita terhadap kondisi itu.

Arti dari kehidupan adalah kebutuhan kita yang terus menerus mencari arti (bukan diri) untuk memberi suatu maksud bagi eksistensi kita. Semakin kita mampu mengatasi diri kita, dengan mengarahkan pada suatu tujuan, maka semakin kita menjadi manusia sepenuhnya.

Arti yang kita cari memerlukan tanggung jawab pribadi. Tanggung jawab kitalah untuk menemukan cara kita sendiri dan tetap bertahan di dalamnya segera setelah ditemukan. Kekurangan arti dalam kehidupan, merupakan suatu neurosis. Frankl menyebutnya sebagai noogenik neurosis, yakni suatu keadaan yang bercirikan tanpa arti, tanpa maksud, tanpa tujuan, dan hampa.

Noogenik neurosis sebagai akibat dari dua kondisi, yaknik ketika tingkah laku yang biasanya dibimbing oleh instink-instink, kali ini tidak lagi karena kita harus secara aktif memilih apa yang harus kita lakukan. Juga ketika kekuatan-kekuatan agama yang teratur dan adat kebiasaan sosial mulai menyusut.

Pemecahan Frankl terhadap noogenic neurosis adalah kita masing-masing harus menemukan atau mendapat kembali pengertian yang sangat penting tentang arti dan maksud dalam kehidupan. Logotherapy mengemukakan tiga cara bagaimana kita dapat memberi arti bagi kehidupan.
1. Dengan memberi kepada dunia lewat suatu ciptaan;
2. Dengan sesuatu yang kita ambil dari dunia dalam pengalaman; dan
3. Dengan sikap yang kita ambil terhadap penderitaan.


KODRAT EKSISTENSI MANUSIA YANG SEHAT

Hakikat dari eksistensi manusia terdiri dari tiga faktor: spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab.

Spiritualitas adalah suatu konsep yang sulit dirumuskan, tapi mungkin paling baik kita dapat memikirkannya sebagai roh atau jiwa.

Kebebasan dalam sistem Frankl diartikan bahwa kita tidak didikte oleh faktor-faktor non spiritual (ex. instink, warisan kita yang khsusus), melainkan kita bebas untuk memilih bagaimana kita akan bertingkah laku.

Akhirnya, tidak cukup merasa bebas untuk memilih tetapi kita harus juga menerima tanggung jawab atas pilihannya yang diambil itu. Orang yang sehat akan memikul tanggung jawab ini, menggunakan waktu mereka dengan bijaksana agar karya mereka (kehidupan) tetap berkembang, meskipun kodrat kehidupan singkat dan fana.

Suatu kehidupan yang penuh arti ditentukan oleh kualitasnya, bukan oleh usia yang panjang.


DORONGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT

Satu dorongan yang paling fundamental adalah kemauan akan arti yang begitu kuat sampai mengalahkan semua dorongan lain pada manusia.

Tanpa arti untuk kehidupan, tidak ada alasan untuk meneruskan kehidupan.

Arti kehidupan sungguh-sungguh khas dan istimewa, yang tentunya berbeda dari orang yang satu dengan orang lain, dan bahkan dari momen yang satu dengan momen yang berikutnya.

Tugas-tugas dan nasib-nasib adalah unik bagi individu-individu dan periode-periode waktu, maka setiap orang harus menemukan caranya sendiri untuk memberikan respon.

Kita harus menemukan arti kehidupan yang cocok untuk kita masing-masing.

Setiap situasi adalah baru dan membutuhkan suatu respon tersendiri. Masalah bagi kita adalah, bukan bahwa beberapa situasi tidak mempunyai arti, tetapi bagaimana menemukan arti tersebut. Sebab menurut Frankl, semua situasi mempunyai arti tinggal bagaimana kita dapat menemukan arti tersebut atau tidak.

Orang-orang yang sehat selalu memperjuangkan tujuan yang memberikan arti bagi kehidupan. Orang ini terus menerus berhadapan dengan tantangan untuk memperoleh maksud baru yang harus dipenuhi.

Nilai-nilai (seperti seperti arti kehidupan yang dituju), adalah unik bagi setiap orang dan situasi. Ada tiga sistem nilai yang fundamental yang berhubungan dengan tiga cara memberi arti kehidupan.

1. Nilai-nilai daya cipta, diwujudkan dalam aktivitas kreatif dan produktif, seperti pekerjaan. Arti diberikan pada kehidupan melalui tindakan yang menciptakan suatu hasil yang kelihatan atau suatu ide yang tidak kelihatan, atau dengan melayani orang-orang lain.

2. Nilai-nilai pengalaman, menyangkut penerimaan dari dunia. Diungkapkan dengan menyerahkan diri sendiri kepada keindahan dalam dunia alam atau seni. Arti kehidupan tidak harus dicapai dengan cara individu tersebut melakukan suatu tindakan yang positif, tetapi cukup dengan mengalaminya secara intensif.
Satu momen puncak dari nilai pengalaman dapat mengisi seluruh kehidupan seseorang dengan arti. Bukan berapa banyak puncak yang dapat kita capai, tetapi intensitas yang kita alami terhadap hal-hal yang kita miliki.

3. Nilai-nilai sikap. Frankl percaya bahwa nasib kita yang objektif tidak sama sekali mengecewakan dan destruktif. Justru dari situasi-situasi yang sangat buruk, yang menimbulkan keputusasaan, dan tampaknya tidak ada harapan, dilihat Frankl sebagai situasi-situasi yang memberikan kita kesempatan yang sangat besar untuk menemukan arti. Situasi yang menimbulkan nilai-nilai sikap adalah situasi-situasi dimana kita tak mampu untuk mengubahnya atau menghindarinya. Satu-satunya cara yang rasional untuk memberikan respon kepadanya adalah menerimanya.

Orang-orang yang menemukan arti dalam kehidupan mencapai keadaan trasendensi-diri, keadaan ada yang terakhir untuk kepribadian yang sehat.


KODRAT ORANG YANG MENGATASI DIRI

Orang yang sehat secara psikologis telah bergerak ke luar atau melampaui fokus pada diri. Misalnya ketika seseorang yang matanya tertutup oleh katarak. Jika berfokus pada diri, maka ia tidak akan memiliki arti karena mata telah kehilangan fungsinya untuk melihat. Namun, penglihatang di luar diri adalah mengatasi diri. Mata haruslah berurusan hanya dengan sesuatu di luar dirinya supaya ia dapar berfungsi. Misalnya dengan melakukan hal-hal bermakna, dengan keterbatasannya.

Frankl menolak perjuangan manusia untuk membangun setiap keadaan atau aktualisasi, sebab ia percaya bahwa mengejar tujuan semata-mata dalam diri adalah merusak diri.

Kehidupan yang hanya diarahkan untuk mengejar kebahagiaan, maka hakikatnya ia tidak akan pernah menemukan kebahagiaan. Kenikmatan dan kebahagiaan terjadi dan menambahkan kesenangan hidup, tetapi kenikmatan dan kebahagiaan bukanlah tujuan hidup. Kebahagiaan tidak dapat dikejar dan ditangkap, biasanya timbul secara spontan dari pemenuhan arti, dari pencapaian tujuan di luar diri. Jadi, cara satu-satunya untuk mengaktualisasikan diri adalah melalui pemenuhan arti di luar diri.

Frankl menyetujui pandangan Maslow, bahwa cara yang paling baik untuk mencapai aktualisasi diri adalah melalui komitmen terhadap pekerjaan, yakni sesuatu di luar diri.

Frankl tidak menyajikan suatu daftar dari sifat-sifat kepribadian yang sehat, akan tetapi secara umum gambaran macam apa orang yang sehat itu:
1. Mereka bebas memilih langkah tindakan mereka sendiri.
2. Mereka secara pribadi bertanggung jawab terhadap tingkah laku hidup mereka dan sikap yang mereka anut terhadap nasib mereka.
3. Mereka tidak ditentukan oleh kekuatan-kekuatan di luar diri mereka.
4. Mereka telah menemukan arti dalam kehidupan yang cocok dengan mereka.
5. Mereka secara sadar mengontrol kehidupan mereka.
6. Mereka mampu mengungkapkan nilai-nilai daya cipta, niali-nilai pengalaman, atau nilai-nilai sikap.
7. Mereka telah mengatasi perhatian terhadap diri.

Pribadi yang sehat berorientasi pada masa depan, diarahkan pada tujuan-tujuan dan tugas-tugas yang akan datang.

Kita harus memiliki alasan untuk meneruskan kehidupan, untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang akan datang, kalau tidak kehidupan akan kehilangan arti.

Segi yang penting dari pekerjaan adalah bukan isi dari pekerjaan tersebut, melainkan cara bagaimana kita melakukannya.



Referensi : Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Terjemahan: Yustinus. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.