TAHAJUD & HAMBA YANG DICINTAI ALLAH
Setiap Hamba Allah yang beriman pastilah tahu jika Tahajud adalah shalat yang mempunyai banyak keutamaan. Tak ada do’a yang tak diijabahi di malam itu. Saking istimewanya shalat itu, hingga semua orang ”jika mampu” rasanya ingin sekali menjalani shalat ini. Namun dalam kenyataannya tidaklah mudah untuk menjalaninya. Mata serasa berat sekali ketika akan bangun tahajud, atau sudah pasang alarm, tapi dimatikan lagi. Seolah tempat tidur ini berat sekali melepas kita beranjak darinya, meskipun sebenarnya kita sudah terbangun dikala itu. Selalu saja ada seribu satu alasan yang membuat kita tertidur kembali. Lalu bagaimana caranya biar kita dapat dengan mudah terbangun untuk tahajud? Berikut ada sedikit tips yang pernah aku baca dalam sebuat web (aku lupa alamatnya), tentang bagaimana bisa bangun malam untuk tahajud.
1. Jangan makan terlalu kenyang sebelum tidur.
2. Tidur sejenak di siang hari, agar kita tidak terlalu capek. Kita juga perlu menjaga aktivitas fisik kita seharian.
3. Tidurlah dalam keadaan suci. Makna suci di sini adalah sucidari najis dan dosa. Kita berwudhu dahulu sebelum tidur dan mendirikan shalat taubat dua rakaat. Ada sebuah web juga yang menerangkan bahwa salah satu hal yang membuat kita agak susah terbangun tahajud adalah saking banyaknya dosa-dosa yang telah kita lakukan, makanya kenapa disarankan untuk bertaubat dahulu sebelum tidur.
Jika sudah merasa melakukan hal di atas dan masih saja kita mengalami kesulitan, kita musti cek lagi pada NIAT kita. Sudah berniat untuk bangun tahajud belum? Ya.., benar memang beberapa diantara kita pasti akan bilang “wah kalo niat mah dah tiap kali mau tidur, tapi nyatanya gak kebangun atau susah bangun”. Jika sudah tapi masih susah, kita mesti lihat seberapa besar niat kita untuk bangun tahajud. NIAT..., apakah niat itu cukup diucapkan beberapa saat setiap kali akan tidur atau melakukan sesuatu? Aku salah satu orang yang setuju dengan pendapat bahwa niat itu tidak perlu diucapkan seperti kayak kita mau shalat melafadzkan “usholli fardhol.....” atau “nawaitu....”. Bagiku niat itu adalah sesuatu yang cukup ada dalam hati kita. Hanya kita dan Pemilik Alam Semesta ini yang tahu. Niat yang sesungguhnya adalah tidak cukup berniat saat akan tidur, tapi sepanjang hari ini memang sudah ada dalam benak kita untuk berniat bangun tahajud. Ketika kita benar-benar berniat ingin sekali bangun tahajud, maka kita akan dapat mengatur dan mengendalikan segala aktivitas kita seharian. Saat siang hari, kita ambil waktu nonton sinetron atau main untuk tidur sejenak dengan niatan biar ntar malem bisa bangun tahajud. Satu niat sudah mulai kita jalankan. Lalu ketika sudah lewat jam sembilan malam, sedangkan kita masih banyak kerjaan ato ada aktivitas lain yang lebih menyenangkan, hentikan dan segera bawa tidur dengan niatan biar kita bisa terbangun tahajud. Setelahnya berdo’a minta sama Dzat Yang Maha Menghidupkan & Mematikan kita, untuk membangunkan kita tengah malam nanti. Aktivitas atau pekerjaan yang belum terselesaikan dapat kita selesaikan pasca tahajud. Aku juga pernah baca, jika kita belajar di tengah malam lepas tahajud, akan lebih memudahkan kita memahami dan menghapal sesuatu hal yang sedang kita pelajari. Entah fenomena alam apa yang terjadi di tengah malam itu, tapi yang jelas aku pribadi telah membuktikannya.
Jika sudah berhasil bangun di malam pertama tahajud kita, jangan lupa pula meminta di sela-sela do’a kita yang banyak, untuk Allah bangunkan kita lagi di malam berikutnya. Setiap kali berhasil bangun tahajud, jangan lupa selalu berdo’a pada Allah untuk dimudahkan bangun tahajud esok hari. Di awal-awal memang susah, tapi jika kita terus berdo’a dan mempunyai niat yang besar ingin bertahajud, hal ini seolah akan menjadi sebuah siklus dan kebiasaan yang tak terhentikan. Kita akan mulai terbiasa bangun tahajud dengan mudah. Seolah ada kerinduan pada-Nya ketika kita melewatkan satu malam untuk tahajud.
Menjaga agar tetap istiqomah tentunya tidak mudah. Tapi insya’allah dengan niat yang ikhlas karena-Nya, niscaya akan memudahkan kita menjalani semuanya. Tidak perlu menunggu hingga ada sebuat hajat besar, keinginan yang sulit, atau kita sedang bermasalah sehingga butuh pertolongan-Nya, baru melakukan tahajud karena kita tahu bahwa Allah pasti akan menolong kita. Tapi jadikanlah ini sebagai ritual, kebiasaan, dengan niatan satu “JADILAH HAMBA YANG DICINTAI ALLAH”.
So.., kita jangan jadi seperti orang kebanyakan yang mencintai Allah, tapi jadilah hamba yang dicintai Allah. Seperti halnya kita mencintai orang lain, kita pasti akan berikan apa yang kita punya untuknya jika dia menginginkan sesuatu dari kita. Apapun itu, selama kita bisa pasti kita upayakan. Mengapa? Karena kita mencintainya. Atau sebaliknya ketika ada orang yang suka ama kita, pasti apapun yang kita minta darinya bakalan dikasih karena dia cinta ama kita. Begitulah Allah memperlakukan hamba-hamba yang dicintai-Nya. Dia akan berikan apapun yang kita minta, bahkan hal yang tidak kita minta sekalipun, ketika kita sudah menyandang predikat sebagai “Hamba yang Dicintai Allah”.
Haruskah kita menunggu “disentil” dengan ujian atau hal yang tidak menyenangkan untuk kembali pada-Nya??? Aku pikir tidak perlu demikian. Cukuplah “sentilan” itu dalam bentu suatu nikmat kesehatan, panjang umur, waktu luang, yang semuanya itu dapat memudahkan kita terbangun untuk tahajud. HP yang canggih, tempat tidur yang nyaman, jadikanlah semua nikmat itu sebagai ‘sentilan positif’ yang kita gunakan untuk memfasilitasi kita menjadi hamba yang dicintai-Nya. Setiap orang pasti mengalami naik turunnya iman. Hal ini manusiawi sekali. Hingga suatu ketika kita menyadari kembali keimanan kita sudah beranjak naik. Inilah yang mesti kita evaluasi guna menjaga keistiqomahan kita. Misalnya kalo aku pribadi mengalami peningkatan keimana ketika mendengar hal-hal yang berkaitan dengan-Nya. Ceramah, lagu-lagu nasyid yang menggetarkan hati, adzan yang merdu, atau suara lantunan ayat suci Al-Qur'an. Ketika kita tau hal-hal ini dapat menggetarkan hati kita, maka coba gunakan ini sebagai alarm. Misal kita seting nada alarm di HP kita dengan suara adzan, atau salah satu lagu nasyid yang membuat kita tiba-tiba inget Allah. Jika sudah demikian, percaya deh rasa kantuk itu langsung hilang dan membuat kita mudah untuk segera bergegas ambil air wudhu untuk tahajud. Jika sudah bosan dengan sebuah nada, atau sekiranya sudah tidak berefek lagi, gantilah dengan nada yang lain yang dapat menggetarkan hati kita.
Semoga kita termasuk hamba-hamba yang dicintai Allah.. Selamat mencoba... Semoga Allah meridhoi niat baik kita dan memudahkan kita untuk dapat bangun tahajud. Barokallah..